Sunday, August 10, 2008

We are Born to Fly


"Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah". Yesaya 40:31

ada sebuah pesawat, bentuk pesawat ini sungguh gagah, ia bagaikan burung besi raksasa yang siap untuk menaklukkan angkasa, kemudian pesawat itu bersiap untuk mengudara, namun anehnya pesawat itu hanya sebentar saja mengudara, kemudian pesawat itu mendarat mulus di jalan raya udah gitu pesawat ini mulai melaju di jalan raya yang hiruk pikuk. Pesawat itu luar biasa antik karena bisa melaju di anatara gedung-gedung bertingkat, melaju di antara rumah-rumah. Dalam hati saya sangat kagum dengan pilot pesawat tersebut, meskipun sayap kanan dan sayap kiri pesawat itu sangat panjang tapi sang pilot sanggup menyetir pesawat tanpa bertabrakan dengan gedung-gedung dan rumah-rumah di sekitarnya. Sangat menggagumkan kelihaian sang pilot pikir saya.

namun ada yang aneh pada pesawat ini selain keantikannya, :D, setiap orang yang memandang tampilan pesawat itu akan kagum karena besar, gagah, membanggakan dan dikendalikan oleh pilot yang berpengalaman pula. tapi sayang sekali pesawat itu cuman terbang sebentar saja, dan selama sisa waktunya dia habiskan cuman melaju di jalan raya, melaju berkelok-kelok demi menghindari benturan-benturan, menghindari tabrakan dengan gedung-gedung dan rumah-rumah, dan setelah itu berhenti dengan selamat. pesawat memang indah waktu mendarat, tapi pesawat bukan diciptakan untuk melaju di jalan raya, apalagi diciptakan untuk cuman diparkir di landasan, tapi untuk melayang tinggi di angkasa. Itulah tujuan pesawat diciptakan.

mungkin saja banyak orang yang memuji kita sebagai orang yang saleh, nggak pernah melanggar aturan, pandai mengendalikan diri, nggak ngerokok, ngga pake narkoba, ngga pernah liat filim jorok, nggak suka ngomong jorok, sopan, pokoknya baik budi, nggak suka bikin masalah ataupun berantem, alim, dsb, itu sangat bagus tapi itu saja nggak cukup, pertanyaannya sudahkan kita menggenapi firman Tuhan, bahwa kita sebagai anak Allah diciptakan untuk terbang tinggi dengan sayap iman.

saya menganalogikan Roh Kudus sebagai mesin penggerak pesawat kita, dan iman sebagai sayap pesawat kita. Roh kudus sebagai penggerak pesawat akan membawa kita terbang, terbang mengatasi hal-hal yang natural, dan masuk ke dalam perkara-perkara supranatural, melewati keterbatasan pandangan dan kemampuan manusia kita ini. jadi kalo kita hidup dalam alam yang penuh keterbatasan, bersama Roh kudus kita akan terbang dengan sayap iman kepada Tuhan Yesus Kristus, Roh kudus akan membawa kita ke alam di mana kita akan mulai mencicipi arti "no limit" tanpa batas.

Hamba Tuha DL Moody pernah menjawab pertanyaan seseorang mengapa dia selalu berapi-api saat berkothbah. Dia menjawab pada Prinsipnya setiap orang suka melihat dan pasti tertarik pada suatu yang terbakar. Orang tertarik pada sesuatu yang excellent, yang ngga biasa-biasa saja, nggak cuman doing what everbody do. Kamu buat gini aku juga buat gini, kalo km buat gitu akupun buat gitu, biar nggak aneh di mata orang. Nggak akan cukup!!! Jadi seorang anak Tuhan haruslah berapi-api, excelent supaya menarik perhatian banyak orang pada Kristus. Istilahnya kudu outstanding.

Dulu di jaman kisah para rasul, kehidupan kekristenan yang normal itu adalah saat menumpangkan tangan ke atas orang sakit, orang sakit itu sembuh, kita usir setan, setan keluar, orang mati bangkit. Jaman sekarang malah terbalik, kita jadi terheran-heran waktu ada orang sakit sembuh waktu didoakan Hamba Tuhan, kita heran waktu setan diusir demi nama Yesus, padahal jaman kisah para rasul itu biasa, malahan sapu tangan rasul paulus bisa menyembuhkan banyak orang sakit, bayangan tubuh rasul petrus bisa menyembuhkan dan mengusir setan. itulah kekristenan yang normal pada waktu jaman kisah rasul. Justru yang ngga normal itu kalo kalo ada orang sakit didoakan nggak sembuh, setan nggak keluar saat di tengking.

Waktu kita dalam pesawat yang terbang di angkasa, maka kita nggak akan mengalami apa yang namanya gempa, banjir, tsunami, kita cuman melihat, mnyaksikan dari atas. Hantaman dunia seperti krisis ekonomi, krisis moral, krisis sosial, krisis kesehatan nggak akan menghancurkan iman kita. Tapi kenapa juga banyak anak Tuhan yang saat dilanda badai kehidupan mereka mengalami kerusakan yang sangat hebat? Mengalami krisis Iman, jawabannya adalah di dalam matius 7 : 24-27, mereka mendengar tapi tidak melakukannya. Mereka yang mendengar dan melakukakan, Tuhan bilang mereka yang bijaksana, walaupun datang hujan dan banjir, lalu angin melanda, tapi rumah itu tetap kokoh. Seorang yang mendengar dan melakukan berarti ada unsur ketaatan. Firman Tuhan itu untuk didengar - dibaca dipelajari - dihafalkan- direnungkan - diaplikasikan.
karena iman timbul dari pendengaran akan akan Firman Tuhan. Dengan sayap Iman itu kita akan Terbang seperti pesawat terbang, sesuai dengan destiny hidup kita dari mulanya.

"maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya". Yesaya 58:14

My Blog